Sedikit Tentang 'Oasis In The Desert'

Selamat Datang di blog saya. Blog ini sengaja saya beri nama 'Oasis In The Desert' karena sesuai dengan harapan saya semoga blog ini menjadi bermanfaat bagi orang lain seperti manfaat segarnya oasis di tengah gurun. Proses terjadinya oasis berasal dari sesuatu yang kecil hingga menjadi besar dan menyegarkan. Begitu pula dengan blog ini, dengan sedikit sekali ilmu yang saya miliki, saya mencoba membuat dengan sesuatu yang besar tentunya dengan sharing dengan pembaca.
Selamat nge-blog...

Sabtu, 21 November 2009

Apa hubungannya blog sama hidup??Ga ada!!

Yah inilah postingan pertama di blog gue. Wawasan sempit mengenai dunia maya adalah modal gue. loh kenapa jadi modal? Biasanya kan yang jadi modal itu yang bernilai positif, tapi ini malah negatif. Jawabannya simple, ga lain dan ga bukan karena gue pengen belajar. Iyah belajar tentang segalanya. Kalo kata teman SMA gw dulu, “Belajarlah untuk hidup, jangan hidup untuk belajar”. Jadi sebisa mungkin apa yang gue alami selama hidup gw adalah sebuah pembelajaran.
Bicara mengenai blog, gue bingung apa sih blog? Yang gw tau blog itu kavling (blog=blok). Saking bego nya gue tentang blog, gue bilang aja blog itu singkatan dari go-blog. Emang bener-bener goblog gue nih. Nah belajar dari ke-go-blog-kan gue sendiri, bertanya-tanya lah gue sama sesuatu yang kata orang sangat berharga, yaitu teman.
Kebetulan temen gue lagi cerita tentang blog yang dia buat, tapi sinyal yang gue dapet sih dia bukan cerita, tapi lebih ke arah pamer. Kalo kata Alfonso d’Albuquerque pamer itu adalah sebagian dari penjajahan. Hahahaha…jangan percaya. Gue ngasal abis. Lucu aja pertama kali denger nama si Alfonso itu pas waktu SD di pelajaran IPS dulu trus liat mukanya yang tablo gitu.


 Okeh, balik lagi ke temen gue tadi. Selesai dia ceritain tentang blognya itu, diem-diem gue deketin dia karena malu ama yang laen. “Eh..eh..blog apaan siy?”, gue nanya.  “Dasar bego!!” sentak dia ngomong gitu diikutin tanda seru level 2 lah menurut gue. “Jadi lo ketawa-ketawa pas gue cerita tadi, lo ga tau apa itu blog?…ckckckck…”. Dengan muka polos gue jawab “iya”. Teman gue yang udah melas banget liat muka gue menjawab dengan sangat arif dan bijaksana bak Sang Raja kutilan ngomong ke menterinya, “Blog itu tempat di dunia maya buat lo nulis, nulis apa aja terserah lo. Mau lo tulis jadi buku harian, jadi novel yang lo karang sendiri, sampe jadi buku primbon buat lo masang togel juga bisa”. Dengan jawaban yang demikian gue langsung mengangguk sok iye.
Selain gue nanya-nanya dari temen, gw juga suka baca bukunya Raditya Dika. Waktu itu gue baca yang kedua, Cinta Bronthosaurus (salah ga yaa gw nulis?). Konon bukunya Raditya Dika itu juga dari blognya. Nah, di situlah gue mulai dapet pencerahan tentang yang namanya BLOG.Akhirnya sekarang gue ga go-Blog lagi tentang blog.
Tapi, masalahnya yang utama sekarang adalah minimnya kemampuan gue tentang teknologi. Kalau kata anak muda jaman sekarang, gue ini gaptek. Gagal Praktek ups..Gagap Teknologi maksudnya. Lagi-lagi, gue kudu dan musti bin wajib buat belajar dari siapa pun.
Bicara tentang belajar dengan siapapun, gue suka ama kata-kata, “Selama yang keluar dari pantat ayam itu telor, maka ambillah. Kalau bukan, buanglah jauh-jauh” sampe-sampe ini gue jadiin prinsip dalam hidup gue. Kata “pantat”nya itu lho yang gue geli dengernya. Tapi didukung lagi ama kata-kata dari teman gue. Waktu itu karena gue disekolahkan di sekolah semi-militer, kata-kata yang gw terima mentah-mentah tanpa harus dipikir itu kita nyebutnya doktrin. Doktrin terakhir yang gue dapet dari “abang” waktu itu begini, “Ambillah yang baik dan buang yang buruk”. Gila itu kata-kata dalem banget artinya buat gue. Setelah selama kira-kira gue 1 tahun ditempa dan digembleng dicekokin doktrin macem-macem yang mau ga mau mengubah pola pikiran gue, lalu terakhir gue dinetralkan lagi. Gue menarik di kehidupan nyata bahwa manusia itu awalnya fitrah, hidup denga fitahnya sebagai manusia dan meninggal juga harus kembali ke fitrah. Manusia dikasih kebebasan sama Tuhan untuk memilih. Sekarang tinggal apa yang dikerjakan manusia itu menjadi suatu pertanggungjawaban bagi dirinya sendiri. Subhanallah Tuhan sungguh Maha Adil.
Teringat omongan bokap gue, “manusia hidup di dunia itu cuma sebentar, ibarat anak-anak yang pergi maen ama temen-temennya dari pagi sampe sore, trus begitu senja tiba sang ortu memanggil untuk pulang ke rumah”. Begitu kata beliau. Rumah kita adalah nanti di akhirat. Berarti menurut gue orang yang ga percaya akan hari akhir adalah orang yang ga punya rumah, tunawisma. Mereka ga tau buat apa mereka hidup.
Sekian dulu deh. Sedikit berbagi cerita aja dari gue. Anggep aja gue yang bego ini lagi kesurupan kalo ngomongnya tiba-tiba serius. hehehe…
Maap yaa kalo di blog ini kadang gue pake bahasa resmi, tapi seringnya gue pake bahasa sehari-hari gue. Tapi, tenang aja, gue gag akan pake bahasa planet kok. Ga ngerti gue.
Sampe di postingan gue berikutnya…



Tidak ada komentar:

Posting Komentar